Pages

Tuesday, 30 April 2013

tintaku 19 DI PONDOK BURUK



DI PONDOK BURUK
sebatang pen dakwat hitam
bergolek di celah tikar usang
longlai dari genggaman tangan yang kejangselembar kertas putih
peneman tintanya yang merintih

di pondok buruk itu
hatinya tersemat seribu rasa satu jiwa
ada cita yang ingin dicinta
ada kasih yang ingin dirintih
namun...
hajatnya ditelan kabus subuh
melayan angannya sepintal buih
dijapai pelita minyak tanah itu
pen dakwat hitam kini ditangan
selembar kertas putih kini kemas digenggaman
berjuta bunga cinta mewarnai kepala lilitnya yang dulu hitam
wangian kasturi kembali menerawang legar pondok itu

sinar mentari menerobos lubang kecil
menyinari paginya yang dulu gelap dan malap
bauan hutan hijau dan deru air sungai kembali berbisik
satu malam hikayat satu cinta
di pondok buruk itu
kertas putih membawa makna
suratan hidupnya kini bernyawa

~aku tak pernah mati~
nyawaku bernafas di sini~


@innurmust@qim DCA Putrajaya
19/2/2010 11.45mlm

0 comments: