Pages

Friday, 26 February 2016

Tintaku 58..SANTUNNYA MEREKA

SANTUNNYA MEREKA

Pandanglah resmi semut
Biar diuji taufan dan ribut
Tetap tidak putus barisan bertaut

Jenguklah resmi lebah
Biar sekali datang musibah
Tetap di sarang pertahan Jemaah

Lihatlah resmi tempua
Biar rendah sarang dibina
Tetap pulang mengalas keluarga

Jangan lupa resmi sang monyet
Biar diancam musuh bertenggek
Tetap disisi anak dikelek

Paling mulia resmi sang buaya
Biar mengganas dan menggila
Anak yang kecil letaknya dirongga

Sekilas terpandang ikan dikaca
Biar terkurung dan santun dijaga
Taat dan patuh menjamu mata.


Ainnurmustaqim
2.00ptg
260216
PUTRAJAYA

 

Tintaku 57..GUGURNYA DOSA DI MIHRAB CINTA

GUGURNYA DOSA DI MIHRAB CINTA

Bersaksikan wajah langit yang perit
Berlantaikan hamparan bumi yang menyempit
Apa bisa aku berlari di dataran tandus ini
Menakluk kembara jiwa yang bernafsu berahi
Lantas apa yang menerjah laut rasa
Hanya palitan dosa dosa yang berkerak nista

Kulemparkan segala kolam lumpur
Sekian lama bersarang di lompong jiwa
Kubuang segala danau rimba
Yang berselirat hitam di urat zarah membara

Tika sederap kaki memakir di lantai itu
Rusukku bagai digetar semilir syahdu
Suara yang merenggut seluruh jasadku mampu rebah
Menggigit temulang kaku dengan bait kalimah
Lantas memaut jejakku untuk berhenti melangkah
Laksana hujan keramat yang menuruni lembah
Ternyata membilas segala kerak dosaku yang kian parah

Dalam linangan airmata yang menyesali
Mengheret lirikan pada sekujur jubah putih
Berdiri gagah di mihrab yang jerih
Melaungkan kalimah tausiah Illahi
Agar bangkit menyuci diri
Rela aku gugurkan segala jutaan dosa yang melingkari
Di mihrab cinta ini
Menambat jiwaku pada RABBUL IZZATI
Agar terusan mengabdi
Membilang hayat yang bersisa baki

Andai ini hidayah yang terbina
Aku redha sakinah bermukim selamanya
Di serambi AT TAQWA melebur dosa

Ainnurmustaqim
200216
4.30pg
SELAYANGBARU

~sekian lama ku mencari gerangan suara laungan suci, saban waktu menggamit jiwaku agar kembali mencari hakikat diri, mengimbau kenangan mahabbah pada BILAL BIN RABAH, dengan kalimah tauhid doaku dimakbuli, duhai pemilik nyawa Muhd Aidil Zainol Bahar, dengan izin Allah kau membawa cintaku bertaut di sini, mengabdi selamanya pada RABBUL IZZATI...syukranlillah....




Tintaku 56...MENGINTAI SYURGA DI TELAPAK KAKIMU

MENGINTAI SYURGA DI TELAPAK KAKIMU

Sekilas memandang ke dada langit
Malam ini bulan senyum
Menemani pulangku di jalan yang sempit
Usai merebah jiwa di lantai AT TAQWA
Ternyata batinku merintih hiba

Sukar kuhapus teratak cinta kita
Membekas ketat di kantung jiwa
Kau berdua mencanting arca
Di kanvas hidupku yang memutih nyala
Tika jemariku masih berputik
Kau menatang tanpa sangsi ragu dan jelik

Belaian itu masih bersisa
Biar bermusim kemarau memanggang usia
Kita masih bermain kenangan
Masih menganyam anganan
Perlu lagi berkasihan
Sempurna yang kau beri
Belum puas kutagih janji
Tangan yang mendodoikan sendu
Belum puas kukucup rindu

Mengapa harus aku meramas kehilangan
Camar yang terbang masih enggan pulang sarang
Ombak yang menghempas belum puas untuk tenang
Hujan melebat belum bertukar gerimis petang
Karma Tuhan menjemputmu pulang
Tanpa hirau airmataku melimpah garang

ABAH..
MAK…
Sampai mati kasihmu kubawa pergi
Memanusiakan aku separuh kembara ini
Cukup sempurna duniawi dan ukhrawi
Amanahmu kugalas menjadi bukti
Kutaruhkan sisa kehidupan ini pada yang berhak kembali

Sekilas memandang ke dada langit
Bulan tetap senyum
Ku intai syurga di telapak kakimu
Rupanya mimpi yang datang memburu
Semoga kalian tenang beradu
Damailah.

Ainnurmustaqim
1400pagi
220216
Selayangbaru.

~tak mampu kusembunyikan rasa kasih dan cinta ini yang akan kubawa hingga mati. Hari ini genap 17 tahun pemergian kalian berdua. Pergi dengan ikatan kasih sayang dan cinta yang tak pernah melerai ketika bernyawa. TERIMAKASIH menjadikan aku puteri di hati kalian selama 24 tahun. Doa yang tiada henti kuutuskan saban waktu sebagai galang ganti zahir cintaku pada kalian. Damailah dengan tenang mudahan Allah izinkan kita menyambung kembali ikatan ini di syurga nanti. AL FATIHAH…khusussan arwahi MOKHTAR BT SAMIAH dan SITI ROKANAH BT HAWA…(sumpah adik rindu mak dan abah)..