Pages

Thursday, 14 April 2016

TINTAKU 66...ALAM GERING

 ALAM GERING

Sebentar mendongak ke langit
Awan lantas berbisik
Andai malam kelam tanpa bintang
Anugerahkan penawar agar tidak hilang

Sebentar memandang ke laut
Ombak lantas mendesih
Andai badai tidak membelah
Kirimkan penawar agar tidak resah

Sebentar mengintai ke bumi
Rerumput hijau lantas merintih
Andai embun tidak menitis
Sampaikan penawar agar tidak menangis

Sebentar menyapa semilir bayu
Gerimis senja lantas merayu
Andai tidak berpuput lagu
Hantarkan penawar agar tidak membeku

Sebentar melirik pelangi indah
Sirna mentari lantas menjengah
Andai suram gelitaku menyinggah
Titipkanlah penawar  agar tidak menyerah

Sebentar singgah di benakku yang jahil
Kudrat alam berputar memanggil
Penawar dirindu doa yang terakhir
Pulang ke pangkal andai insaf itu hadir.



~Mereka juga punyai rasa.Makhluk Tuhan yang tercipta. Tetap hamba yang bernyawa. Andai berubah takdir mereka, tangan kita yang mencalar noda. Insaflah selagi diri di sentuh karma. Bukti YA RABB masih terima. Pulanglah tika sujudmu dan doamu meraup hiba. Ruang yang ada dengan percuma,tidak menantimu dengan masa~


Ainnurmustaqim
040816
1330pagi
Selayang Baru.



TINTAKU 65...CINTA YANG TERBIAR


 CINTA YANG TERBIAR

Andai masih ada rasa cinta
Andai masih ada perdu rindu
Andai masih ada kekuatan jiwa
Andai masih ada ruang percaya
Andai masih waras di minda
Dengarlah buat terakhir kali
Barangkali…

Pandanglah aku sebentar
Andai enggan membelai
Agar hadir rasa gentar
Aku yang kau biar tersadai
Dijamah kawanan yang tidak tahu menilai
Siang disapa semut lipas dan dan labah labah yang mengintai
Menjalar dikulitku dengan sopan dan santai
Mereka juga menjengah dengan duka
Kerana tidak dapat mencari pahala
Sesekali melintas dan meninggal pergi tanpa rela

Pandanglah aku sebentar
Andai enggan menyinggah tamu
Berabad aku dibiar kaku
Ditemani malam kelam dan dingin yang membeku
Aku menangis disisi dinding batu
Yang turut menemani sepiku berabad lalu
Aku dibaluti kelopak habuk yang tebal sebuku
Menghapus namaku lalu suram cahayaku
Yang aku terangi suatu waktu dulu
Berkat mukjizat yang dibekali buatku

Tanpa engkau tahu
Tangisanku adalah doa buatmu
Cukuplah andai terbuka ruang cinta
Bukalah dadaku andai itu yang kau mampu
Cukuplah kau belai dan zahirkan biarpun satu kalimah
Memadai buatku jalani amanah
Aku adalah suluhanmu dikala engkau gelap
Aku adalah cahayamu dikala engkau malap
Aku adalah syafaatmu dikala engkau azab
Inilah janji dan tugasku

NAMUN…

Tergamak benar engkau sisihkan aku
Setiap hari aku hanya memandang
Menadah doa agar segera ku ditatang
Namun kau lebih pada dunia yang menjalang
TERIMA KASIH KERANA CINTA
Sekadar hiasan aku kau persia
Usah galau mencari andai aku telah pergi
Bait bait kalimah ini bakal dijemput Ilahi
Tika kau terusan leka dengan nikmat duniawi
Tinggallah seorang diri meratap sepi

Tika hatimu disinggahi benak
Tika lidahmu kaku tanpa gelak
Tika matamu buta tanpa galak
Aku telah diangkat kelangit tinggi
Cukuplah bersemadi bersamamu di dunia abadi
Aku hanya menyurat janji
Usah tangisi andai kuburmu gelap berdaki
Usah ratapi andai liangmu sempit memahat diri
Inilah maharmu atas CINTAKU YANG TERBIAR


~ pulanglah andai masih ada cinta.Kembalilah bersamanya dan kasihanilah ia andai hadir dirinya adalah SYAFAAT buat kita. Rebutlah janji Allah yang benar. Andai belum terbuka ruang cinta, ajal kita tidak bertanda. Andai sudah tersedar minda, basahilah wajahmu dengan air wudhuk dan bukalah ia tataplah selama mana ia rindu akan belaianmu. Biarpun hanya satu kalimah yang engkau luah, maka berzikir dan berselawatlah segala penduduk langit kerana cintamu menjulang ke langit ketujuh dengan rasa ikhlas dan tawaduk. Cintailah pada kitabullah  AL QURANUL KARIM.



Ainnurmustaqim
290316
12.45pg
BAITURRAHMAN